Perawatan kulit pada daerah tertekan merupakan tindakan keperawatan untuk mempertahankan integritas kulit dan mencegah kerusakan jaringan lebih lanjut, khususnya luka tekan (dekubitus). Tindakan ini penting dilakukan pada pasien dengan keterbatasan mobilitas, tirah baring lama, atau kondisi tertentu yang menyebabkan tekanan terus-menerus pada area tubuh tertentu.
Perawat sedang melakukan prosedur perawatan kulit pada daerah tertekan untuk mencegah luka tekan pada pasien
Landasan Teori
Kulit berfungsi
sebagai pelindung utama tubuh terhadap infeksi, trauma, dan kehilangan cairan.
Tekanan yang berlangsung lama pada jaringan lunak, terutama di atas tonjolan
tulang, dapat menghambat aliran darah kapiler sehingga menyebabkan iskemia,
nekrosis jaringan, dan akhirnya luka tekan.
Menurut Hidayat
& Uliyah, perawatan kulit termasuk dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia
dan merupakan bagian penting dari personal hygiene dalam asuhan keperawatan.
WHO dan pedoman pencegahan luka tekan menekankan bahwa pengkajian kulit secara
rutin, menjaga kebersihan, kelembapan, serta perlindungan kulit merupakan
strategi utama dalam pencegahan dekubitus.
Daerah yang
sering mengalami tekanan antara lain sakrum, tumit, siku, trokanter, scapula,
dan oksiput, terutama pada pasien yang lama berbaring atau duduk.
Tujuan
Tujuan dari
perawatan kulit pada daerah tertekan adalah:
- Mempertahankan integritas kulit pasien
- Mencegah terjadinya luka tekan (dekubitus)
- Membersihkan area kulit dan luka secara adekuat
- Mengurangi risiko infeksi
- Meningkatkan
kenyamanan dan keselamatan pasien
Alat dan Bahan
- Alat dan bahan yang digunakan dalam perawatan kulit daerah tertekan meliputi:
- Baskom cuci
- Air hangat
- Sabun
- Agens pembersih luka (larutan normal/sesuai indikasi)
- Balutan
- Pelindung kulit
- Plester
- Sarung tangan bersih
- Semprit irigasi luka (untuk luka dalam)
Prosedur Kerja
A. Tahap Persiapan
- Jelaskan prosedur perawatan kepada pasien untuk mengurangi kecemasan
- Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
- Tutup pintu atau tirai ruangan untuk menjaga privasi
- Atur posisi pasien dengan miring ke kanan atau ke kiri (sesuai area kulit yang tertekan)
B. Tahap Pelaksanaan
- Kaji kondisi kulit atau luka tertekan dengan memperhatikan:
- Warna kulit
- Kelembapan
- Penampilan kulit sekitar
- Diameter luka atau area tertekan
- Kedalaman luka (jika ada).
- Cuci kulit di sekitar luka menggunakan air hangat atau sabun secara menyeluruh
- Keringkan kulit secara perlahan hingga benar-benar kering, dapat disertai masase ringan
- Bersihkan luka menggunakan cairan normal atau agens pembersih sesuai indikasi
- Gunakan semprit irigasi luka pada luka yang dalam untuk membersihkan secara optimal
- Setelah luka bersih, berikan obat atau agens topikal sesuai program perawatan
- Tutup luka dengan balutan yang sesuai dan pasang plester bila diperlukan
C. Tahap
Terminasi
- Rapikan kembali posisi pasien agar nyaman
- Lepaskan sarung tangan dan buang sesuai prosedur
- Cuci tangan setelah prosedur selesai
- Catat hasil tindakan dan kondisi kulit atau luka pasien
Daftar Pustaka
- Hidayat, A. A. A., & Uliyah, M. (2014). Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
- Potter, P. A., & Perry, A. G. (2017). Fundamentals of Nursing. Elsevier.
- World Health Organization. (2020). Prevention of pressure ulcers.https://www.who.int
- National Pressure Injury Advisory Panel (NPIAP). (2019). Prevention and Treatment of Pressure Injuries. https://npiap.com

.png)