Personal Hygiene: Menyiapkan Tempat Tidur Tertutup & Terbuka (Bed Making)

Menyiapkan tempat tidur atau bed making merupakan salah satu prosedur dasar keperawatan yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri dan lingkungan. Tempat tidur yang bersih, rapi, dan nyaman sangat penting untuk menunjang proses penyembuhan pasien, mencegah infeksi, serta memberikan rasa aman dan nyaman selama berada di fasilitas kesehatan.

Dalam praktik keperawatan, terdapat dua jenis utama bed making, yaitu tempat tidur tertutup (closed bed) dan tempat tidur terbuka (open bed). Keduanya dibuat berdasarkan kebutuhan dan kondisi klien. Artikel ini membahas pengertian, tujuan, alat dan bahan, serta prosedur kerja yang sesuai standar.

Perawat sedang menyiapkan tempat tidur pasien

Pengertian

Bed making adalah prosedur menyiapkan atau merapikan tempat tidur untuk memastikan kebersihan, kenyamanan, dan keamanan pasien dalam memenuhi kebutuhan dasar personal hygiene dan lingkungan.

1. Tempat Tidur Terbuka (Open Bed)

Tempat tidur dikatakan terbuka apabila tidak tertutup oleh sprei besar setelah pemasangan seprai, perlak, selimut, dan sarung bantal. Tempat tidur terbuka biasanya digunakan untuk pasien yang akan atau sedang menempati tempat tidur, sehingga bagian atasnya dibuka untuk memudahkan mobilisasi pasien.

Dengan kata lain, tempat tidur terbuka adalah tempat tidur yang sudah dipasang linen lengkap namun dalam kondisi terbuka (tidak ditutup kembali dengan sprei besar).

2. Tempat Tidur Tertutup (Closed Bed)

Tempat tidur tertutup adalah tempat tidur yang telah dipasang seperangkat linen seperti seprai, perlak, drawsheet, selimut, dan sarung bantal kemudian ditutup secara keseluruhan oleh sprei besar sehingga seluruh permukaan tempat tidur tidak tampak.

Jenis ini biasanya dipersiapkan untuk pasien baru, tempat tidur yang belum digunakan, atau ruangan yang dalam kondisi standby.

Tujuan

1. Memberikan kenyamanan dan kebersihan optimal kepada klien/pasien.
2. Menunjang pemenuhan kebutuhan dasar manusia, khususnya personal hygiene.
3. Mengurangi risiko infeksi nosokomial dan kontaminasi lingkungan.
4. Mencegah terjadinya luka tekan akibat kerutan pada linen atau permukaan yang tidak rapi.
5. Menciptakan lingkungan tidur yang aman, rapi, dan siap digunakan kapan saja.
6. Meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan keperawatan.

Alat dan Bahan

• Sarung tangan bersih
• Seprai bawah
• Seprai atas
• Perlak
• Drawsheet (opsional sesuai kondisi)
• Selimut
• Sarung bantal dan bantal
• Linen bersih
• Tempat linen kotor
• Cairan atau tisu desinfektan

Prosedur Kerja

A. Prosedur Tempat Tidur Tertutup (Closed Bed)

1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bersih.
2. Lepaskan linen kotor dan masukkan ke tempat linen.
3. Bersihkan permukaan tempat tidur menggunakan desinfektan.
4. Pasang seprai bawah dan tarik hingga kencang.
5. Letakkan perlak dan drawsheet di tengah tempat tidur.
6. Pasang seprai atas dan rapikan dengan teknik hospital corner.
7. Pasang selimut dan ratakan.
8. Pasang sarung bantal dan tempatkan di bagian kepala.
9. Tutup seluruh permukaan tempat tidur menggunakan sprei besar hingga tempat tidur benar-benar tertutup.
10. Rapikan seluruh sisi tempat tidur.

B. Prosedur Tempat Tidur Terbuka (Open Bed)

1. Lakukan langkah seperti pada tempat tidur tertutup hingga pemasangan seprai, perlak, selimut, dan bantal selesai.
2. Lipat sprei bagian atas dan selimut ke arah kaki tempat tidur atau setengah bagian.
3. Buka bagian atas tempat tidur sehingga memudahkan pasien naik ke tempat tidur.
4. Rapikan semua sisi tempat tidur dan pastikan tidak ada kerutan pada linen.
5. Pastikan tempat tidur siap digunakan pasien dan aman dari benda yang mengganggu.

Daftar Pustaka

• Potter, P. A., & Perry, A. G. (2017). Fundamentals of Nursing. 9th Edition. Elsevier.
• Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2016). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process and Practice. Pearson Education.
• Hidayat, A. A. A. (2019). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: Salemba Medika.
• Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
• World Health Organization (WHO). Environmental Hygiene Guidelines.