![]() |
Asam Urat (Gout) |
1. Pengertian
Asam urat atau gout adalah suatu bentuk peradangan sendi (arthritis) yang disebabkan oleh pengendapan kristal monosodium urat di jaringan sendi akibat kadar asam urat yang tinggi dalam darah (hiperurisemia). Kondisi ini dapat menyebabkan serangan nyeri akut yang tiba-tiba, biasanya disertai kemerahan dan pembengkakan sendi (Smeltzer & Bare, 2010).
2. Etiologi dan Faktor Risiko
Asam urat terjadi akibat gangguan metabolisme
purin, yaitu senyawa alami yang terdapat dalam makanan dan tubuh. Ketika purin
dipecah, terbentuklah asam urat. Jika produksi asam urat berlebih atau
ekskresinya oleh ginjal terganggu, maka terjadilah hiperurisemia (Price &
Wilson, 2012).
Faktor risiko yang dapat memicu serangan gout
meliputi konsumsi makanan tinggi purin (seperti jeroan, daging merah, dan
makanan laut), konsumsi alkohol, obesitas, riwayat keluarga, serta penggunaan
obat-obatan tertentu seperti diuretik dan aspirin dosis rendah (Mayo Clinic,
2024).
3. Patofisiologi
Pada keadaan hiperurisemia, asam urat mengendap dalam bentuk kristal monosodium urat di dalam cairan sinovial sendi. Endapan kristal ini dikenali oleh sistem imun tubuh sebagai benda asing, sehingga memicu reaksi inflamasi berupa pelepasan sitokin pro-inflamasi yang menyebabkan nyeri, kemerahan, dan pembengkakan (Huether & McCance, 2017).
Reaksi inflamasi akut biasanya muncul secara tiba-tiba, terutama di malam hari, dan paling sering menyerang sendi metatarsophalangeal pertama (jempol kaki), sebuah kondisi yang disebut podagra (Smeltzer & Bare, 2010).
4. Manifestasi
Klinis
Manifestasi klinis utama gout adalah serangan nyeri
sendi akut yang biasanya dimulai pada malam hari, disertai dengan kemerahan,
bengkak, dan rasa panas di sekitar sendi. Sendi yang paling sering terkena
adalah jempol kaki, tetapi bisa juga terjadi pada pergelangan kaki, lutut, atau
tangan (Brunner & Suddarth, 2010).
Nyeri bisa berlangsung beberapa hari hingga minggu,
dan dapat kambuh jika tidak dilakukan pengobatan dan modifikasi gaya hidup
(Mayo Clinic, 2024).
5. Komplikasi
Jika tidak ditangani dengan baik, gout dapat
berkembang menjadi gout kronik yang ditandai dengan pembentukan tophi,
yaitu benjolan berisi kristal asam urat yang muncul di bawah kulit atau di
sekitar sendi (Smeltzer & Bare, 2010).
Komplikasi lainnya termasuk kerusakan sendi
permanen dan pembentukan batu ginjal akibat pengendapan asam urat di saluran
kemih (Huether & McCance, 2017).
6. Klasifikasi
Gout dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Gout Primer, yang berkaitan dengan
gangguan metabolisme purin tanpa adanya penyebab lain yang mendasari
(Brunner & Suddarth, 2010).
- Gout Sekunder,
yang disebabkan oleh penyakit lain (misalnya leukemia, gagal ginjal) atau
efek samping obat-obatan (Price & Wilson, 2012).
7. Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan laboratorium penting untuk menegakkan
diagnosis gout. Pemeriksaan kadar asam urat dalam darah (uric acid serum)
biasanya menunjukkan peningkatan >7 mg/dL. Analisis cairan sendi dapat
menunjukkan adanya kristal monosodium urat di bawah mikroskop polarisasi (Mayo
Clinic, 2024).
Pemeriksaan radiologi seperti X-ray atau USG sendi
digunakan untuk melihat kerusakan sendi atau keberadaan tophi, sedangkan tes
fungsi ginjal diperlukan untuk menilai komplikasi sistemik (Brunner &
Suddarth, 2010).
Daftar Pustaka
- Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2010). Buku
Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC.
- Brunner & Suddarth. (2010). Textbook of
Medical Surgical Nursing. Lippincott.
- Price, S. A., & Wilson, L. M. (2012). Patofisiologi:
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
- Huether, S. E., & McCance, K. L. (2017). Understanding
Pathophysiology. 6th ed. Elsevier.
- Mayo Clinic. (2024). Gout – Symptoms and Causes.