Pemeriksaan Tanda Vital: Suhu, Denyut Nadi, Pernapasan, dan Tekanan Darah

Hadi M Assegaf
0

 

Pemeriksaan tanda vital keperawatan

Pendahuluan

Pemeriksaan tanda-tanda vital (vital sign) merupakan kegiatan penting untuk menilai fungsi tubuh yang paling dasar. Dalam dunia keperawatan, keterampilan ini wajib dikuasai setiap perawat karena berperan dalam menentukan diagnosa keperawatan dan perencanaan tindakan medis.

Tanda vital mencakup empat komponen utama, yaitu suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi pernapasan, dan tekanan darah. Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi masalah kesehatan, menilai respon terhadap pengobatan, serta memantau perubahan kondisi pasien dari waktu ke waktu.

1. Pemeriksaan Suhu Tubuh

Suhu tubuh menggambarkan keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan dilepaskan oleh tubuh. Tujuan pengukuran suhu tubuh adalah menilai kondisi termal tubuh untuk mendeteksi adanya demam (hipertermi) atau kedinginan (hipotermi). Nilai normal suhu tubuh manusia berada pada kisaran 36°C–37,5°C.

Langkah pemeriksaan:

  • Siapkan termometer (digital atau air raksa).
  • Pastikan alat bersih dan berfungsi baik.
  • Tempatkan termometer di lokasi pemeriksaan yang dipilih (oral, aksila, rektal, atau telinga).
  • Tunggu hingga hasil stabil, lalu catat suhu tubuh.

Interpretasi hasil:

  • < 36°C → Hipotermia
  • 36°C–37,5°C → Normal
  • 37,5°C → Demam / Hipertermia

Jenis termometer:

  • Termometer aksila 
  • Termometer oral 
  • Termometer rektal
  • Termometer Timpani

Istilah Penting:

  • Aksila (Ketiak)
  • Oral (Mulut)
  • Rektal (Anus)
  • Timpani (Telinga)
  • Hipertermi (Panas Tinggi/ Demam)
  • Hipotermi (Kedinginan)

2. Pemeriksaan Denyut Nadi

Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular, denyut nadi mencerminkan detak jantung dan kekuatan sirkulasi darah per menit. Pemeriksaan biasanya dilakukan pada arteri radialis (pergelangan tangan).

Langkah pemeriksaan:

  • Letakkan dua atau tiga jari (telunjuk, tengah, manis) di atas arteri.
  • Tekan perlahan hingga terasa denyut.
  • Hitung frekuensi selama 60 detik dan amati irama serta kekuatan denyut.

Nilai normal denyut nadi:

  • Dewasa: 60–100 kali/menit
  • Anak-anak: 80–120 kali/menit
  • Bayi: 100–160 kali/menit

Istilah penting:

  • Bradikardi: denyut di bawah normal.
  • Takikardi: denyut di atas normal.

Pengukuran denyut nadi juga bisa dilakukan di arteri karotis (leher), brakialis (siku), femoralis (selangkangan), dan dorsalis pedis (punggung kaki).

3. Pengukuran Frekuensi Pernapasan

Frekuensi pernapasan mencerminkan jumlah napas dalam satu menit, mencakup satu kali inspirasi dan ekspirasi. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui kemampuan fungsi pernapasan (frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan). Nilai normal pernapasan orang dewasa adalah 12–20 kali per menit.

Cara pengukuran:

  • Mengamati pergerakan dada atau perut (pengamatan visual).
  • Menghitung laju napas selama 60 detik.
  • Menggunakan alat seperti spirometer untuk mengukur kapasitas paru.
  • Menggunakan pulsoximeter untuk menilai kadar oksigen dalam darah.

Perubahan pola atau frekuensi pernapasan dapat menjadi tanda adanya gangguan pernapasan seperti asma atau PPOK.

Frekuensi napas normal:

  • Orang dewasa: 12–20 napas per menit saat istirahat. 
  • Anak-anak: Nilai normalnya lebih tinggi dan bervariasi tergantung usia. 
  • Lansia: Frekuensi napas normal cenderung meningkat kembali, sekitar 28 napas per menit. 

Istilah Penting:

  • Inspirasi: Proses menarik napas atau menghirup udara (O2)
  • Ekspirasi: Proses melepaskan atau menghembuskan napas
  • Bradipnea: Pernapasan yang lebih lambat dari normal (di bawah 12 kali per menit pada dewasa).
  • Takipnea: Pernapasan yang lebih cepat dari normal (di atas 20 kali per menit pada dewasa). 


4. Pemeriksaan Tekanan Darah

Tekanan darah menggambarkan kekuatan darah terhadap dinding arteri saat jantung berkontraksi dan beristirahat. Pemeriksaan dilakukan dengan tensimeter (sfigmomanometer) dan stetoskop.

Langkah pemeriksaan:

  • Pasang manset pada lengan atas sejajar dengan jantung.
  • Pompa hingga tekanan menutup aliran darah.
  • Kurangi tekanan perlahan sambil mendengarkan bunyi Korotkoff.
  • Catat tekanan sistolik dan diastolik.

Nilai normal tekanan darah berdasarkan Usia:

  • Orang Dewasa: 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg
  • Lansia : Kisaran 130/80 mmHg hingga 140/90 mmHg
  • Anak - anak : Nilainya bervariasi, misalnya untuk usia 7–12 tahun, sistoliknya antara 95-110 mmHg dan diastoliknya antara 55-70 mmHg

Kategori Tekanan Darah:

  • Hipotensi: < 90/60 mmHg
  • Hipertensi: > 140/90 mmHg

Hindari pemeriksaan setelah aktivitas berat karena dapat menyebabkan hasil meningkat secara sementara.

Istilah Penting:

  • Hipotensi:  Kondisi tekanan darah rendah 
  • Hipertensi: Kondisi tekanan darah tinggi 
  • Sistole: Tekanan darah tertinggi yang dicapai di arteri
  • Diastole: Tekanan darah terendah yang terjadi di arteri

Sumber:

  • Potter, P.A., & Perry, A.G. (2017). Fundamentals of Nursing (9th ed.). Elsevier.
  • Kementerian Kesehatan RI. (2021). Panduan Praktik Klinis Keperawatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
  • Kozier, B., Erb, G., Berman, A., & Snyder, S. (2018). Fundamentals of Nursing: Concepts, Process, and Practice. Pearson Education.
  • Smeltzer, S.C., Bare, B.G., Hinkle, J.L., & Cheever, K.H. (2010). Brunner & Suddarth’s Textbook of Medical-Surgical Nursing. Lippincott Williams & Wilkins.
  • World Health Organization (WHO). (2022). Vital Signs: Clinical Measurement and Importance.

Post a Comment

0 Comments

Post a Comment (0)
3/related/default