Rabies: Ancaman Serius bagi Kesehatan Manusia dan Hewan

Hadi M Assegaf
0


Cerdas-yes!!- Rabies adalah penyakit yang menyebar melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi rabies. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat mengakibatkan kematian pada manusia jika tidak segera ditangani. Rabies dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan manusia dan hewan di seluruh dunia, Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 59.000 orang meninggal akibat rabies setiap tahunnya, dengan sebagian besar kasus terjadi di Asia dan Afrika. Indonesia hingga April 2023 melalui laman resmi Kementerian Kesehatan melaporkan kasus gigitan hewan penular rabies sudah mencapai 31.113 kasus. 23.211 kasus gigitan sudah mendapatkan vaksin anti rabies dan 11 kasus kematian akibat dari rabies,dari akumulasi kasus kematian yang di umumkan oleh kementerian kesehatan tersebut 95% disebabkan oleh gigitan anjing. Di kesempatan ini bertepatan dengan hari Rabies Sedunia, mari tingkatkan pengetahuan tentang rabies dengan membahas penyebab, penyebaran, gejala, serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dan hewan peliharaan dari bahaya rabies.


Ilustrasi: Banner Rabies


Apa itu Rabies       

Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf manusia, disebabkan oleh Lyssavirus yang ditularkan melalui gigitan hewan. Di Indonesia, dikenal sebagai penyakit anjing gila karena anjing merupakan penyebar utama. Namun, kucing, kelelawar, dan kera juga dapat menyebarkan virus ini. Penularan terjadi melalui air liur, gigitan, atau kontak dengan luka terbuka. Hewan liar atau yang tidak divaksinasi berisiko tinggi menularkan penyakit ini.


Penyebab dan Penularannya

Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus yang menyebar melalui air liur hewan terinfeksi. Penularan terjadi melalui gigitan atau kontak dengan luka terbuka. Dalam kasus jarang, virus bisa masuk ke dalam luka terbuka atau selaput lendir seperti mulut atau mata jika hewan terinfeksi menjilati luka terbuka pada kulit. Semua mamalia dapat menyebarkan rabies, namun hewan-hewan berikut paling umum menularkannya:


Hewan peliharaan dan ternak seperti kucing, sapi, anjing, musang, kambing, dan kuda.

Hewan liar seperti kelelawar, berang-berang, rubah, monyet, rakun, dan sigung.


Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, virus dapat menyebar melalui transplantasi jaringan dan organ dari organ yang terinfeksi.


Gejala dan Stadium Penyakit

Setelah terpapar, virus rabies memasuki sistem saraf pusat, menyebabkan gejala yang bervariasi dari rasa gatal atau rasa sakit pada tempat gigitan, hingga kelemahan otot, kebingungannya, dan akhirnya masuk dalam stadium paralisis dan kematian.


Dampak Pada Manusia

Rabies dapat berakibat fatal bagi manusia jika tidak diobati segera setelah terpapar, bahkan dapat menyebabkan kematian. organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan 59.000 orang meninggal akibat rabies setiap tahunnya, dengan sebagian besar kasus terjadi di Asia dan Afrika. kementerian kesehatan Indonesia juga menyampaikan terdapat 11 kematian akibat dari rabies dimana 95% nya terdapat dari gigitan anjing. Rabies menjadi tantangan besar di Indonesia karena dalam 3 tahun terakhir gigitan hewan rabies ini rata ratanya lebih dari 80.000 kasus pertahunnya dan kasus kematian nya rata rata 68 orang.


Pencegahan dan Pengobatan

Pencegahan rabies meliputi vaksinasi hewan peliharaan dan menghindari kontak langsung dengan hewan liar yang berpotensi terinfeksi. Untuk orang yang telah tergigit atau terpapar, pengobatan awal yang efektif dapat mencegah terjadinya penyakit rabies. Namun, setelah gejala muncul, rabies umumnya tidak dapat diobati dan hampir selalu berakhir dengan kematian. Peran komunitas pecinta hewan serta petshop sebagai mitra kesehatan juga dapat mengambil langkah preventif dengan berkolaborasi kepada beberapa pihak untuk mengedukasi masyarakat yang mungkin kurang informasi kerena tidak tergabung dalam komunitas namun juga memiliki hewan yang dapat menularkan rabies.


Kesimpulan

Rabies tetap menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan hewan di seluruh dunia. Upaya pencegahan, vaksinasi, dan penanganan awal yang cepat sangat penting untuk mengurangi risiko penularan dan meminimalkan dampaknya pada populasi manusia dan hewan. peran dari beberapa pihak dalam bidangnya juga menjadi harapan guna terkendalinya kasus ini.


Sumber:


Balipost.com, 2023. Kasus Rabies di Bali Makin Tinggi, Jumlahnya di 2022 Terbanyak Sejak Merebak 14 Tahun Lalu. [Online] Available at: https://www.balipost.com/news/2023/01/20/318039/Kasus-Rabies-di-Bali-Makin...html [Accessed 26 September 2023].


halodoc.com, dan Rabies. [Online] Tersedia di: https://www.halodoc.com/kesehatan/rabies [Diakses 26 September 2023].


Irwanti,. D. N. K., Karta, N. L. P. A. & Dwitrayani, C. M., 2023. Upaya Preventif Dengan Ergonomi Partisipatori Meningkatkan Pemahaman Dan Perilaku Masyarakat Terhadap Rabies Di Desa Cepaka Kediri Tabanan. SAVE Synergy And Society Service, 3(1), pp. 1-8.


Kementerian Kesehatan, 2023. Hingga April 2023 ada 11 Kasus Kematian Karena Rabies, Segera ke Faskes jika Digigit Anjing!. [Online]  Available at: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230602/3343156/hingga-april-2023-ada-11-kasus-kematian-karena-rabies-segera-ke-faskes-jika-digigit anjing/#:~:text=Hingga%20April%202023%20sudah%20ada,11%20kasus%20kematian%20di%20Indonesia. [Accessed 26 September 2023].


Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Profil Kesehatan Indonesia 2020. https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-2020.pdf


Kompas.id, 2023. Cegah Rabies, Rawat Hewan Peliharaan. [Online] Available at: https://www.kompas.id/baca/nusantara/2023/07/11/cegah-rabies-rawat-hewan-peliharaan [Accessed 26 September 2023].


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). (2021). rabies. https://www.who.int/en/news-room/fact-sheets/detail/rabies

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)