 |
| Ilustrasi: Banner Kampanye Hari Jantung sedunia |
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diperoleh dari laman web resmi Kementerian Kesehatan, angka kematian akibat penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah di seluruh dunia mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni melampaui 17 juta jiwa. Di Indonesia, statistik kematian akibat penyakit Kardiovaskular mencapai 651.481 jiwa setiap tahun. Angka ini terdiri dari sejumlah kategori, termasuk 331.349 kematian akibat stroke, 245.343 kematian akibat penyakit jantung koroner, 50.620 kematian akibat penyakit jantung hipertensi, dan kasus penyakit kardiovaskular lainnya. Data ini memberikan gambaran akan tingkat urgensi dalam pencegahan dan penanganan penyakit jantung di Indonesia. Selain itu di lihat data dari BPJS kesehatan pada bulan November tahun lalu mengindikasikan bahwa biaya pelayanan kesehatan untuk penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah telah mencapai hampir separuh dari total biaya, yakni sekitar Rp 10,9 Triliun, dengan jumlah kasus mencapai 13.972.050. Angka ini membuktikan bahwa penyakit jantung tidak hanya membawa beban kesehatan individu saja, namun juga memberikan dampak yang signifikan terhadap sistem kesehatan secara keseluruhan.
Prevalensi penyakit kardiovaskular yang tinggi di Indonesia dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat, seperti kebiasaan merokok dan pola makan yang tidak seimbang. Perilaku-perilaku ini menjadi kontributor utama terjadinya penyakit jantung koroner (PJK) dan meningkatkan risiko terjadinya henti jantung mendadak atau sudden cardiac death.
Dr. Eva Susanti, Direktur P2P PTM, berpesan agar kita semua bersatu untuk meningkatkan kesehatan Indonesia. Yang merupakan komitmen dalam mewujudkan keberhasilan kesehatan di Indonesia. Komitmen ini tercermin dalam transformasi sistem kesehatan 2021-2024. fokus pada peningkatan kesadaran melalui layanan dasar atau primer termasuk program promosi, edukasi, dan skrining penyakit jantung. Hal ini sangatlah penting dilakukan karena banyak orang yang terkena penyakit jantung akibat gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan makan tidak seimbang. Kita harus menjaga kesehatan tubuh agar bisa produktif dan terhindar dari penyakit yang seharusnya menjadi prioritas bagi setiap individu.
Hari Jantung Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 29 September, mengusung tema global di tahun 2023 yaitu “Use Heart, Know Heart” sementara tema nasionalnya adalah “Kenali Jantung Sehatmu, Sayangi Jantungmu”. Tujuan dari tema ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan dan pengendalian penyakit jantung, yang dimulai dari diri sendiri, keluarga, hingga masyarakat secara luas. Diharapkan agar perilaku CERDIK diterapkan secara konsisten oleh individu yang sehat dan perilaku PATUH oleh penyandang penyakit jantung dan PTM lainnya.
Perilaku CERDIK merujuk pada
langkah-langkah berikut:
C : Cek kesehatan secara teratur
E : Enyahkan asap rokok
R : Rajin berolahraga
D : Diet yang seimbang
I : Istirahat yang cukup
K : Kelola stress dengan baik.
Khususnya bagi mereka yang
menderita penyakit tidak menular (PTM), sangat penting untuk rutin melakukan
kontrol dan minum obat dengan PATUH:
P : Periksa kesehatan secara
rutin dan ikuti anjuran dokter
A : Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan teratur
T : Tetap diet dengan gizi
seimbang
U : Upayakan aktivitas fisik
dengan aman.
H : Hindari asap rokok, alkohol,
dan zat karsinogenik.
Sumber:
Kementerian
Kesehatan, 2023. Cegah Penyakit Jantung dengan Menerapkan Perilaku CERDIK
dan PATUH. [Online] Available at: https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230925/4943963/cegah-penyakit-jantung-dengan-menerapkan-perilaku-cerdik-dan-patuh/#:~:text=Hari%20jantung%20sedunia%20yang%20diperingati,pengendalian%20penyakit%20jantung%20yang%20dimulai
[Accessed 28 September 2023].
