Jangan Anggap Remeh, Penyakit Polio Dapat Menyebabkan Kelumpuhan Permanen

Hadi M Assegaf
0

 Cerdas yes!! - Polio merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan, hal ini dikarenakan kerusakan motor neuron pada Cornu Anterior dari sumsum tulang belakang akibat dari infeksinya, tidak hanya itu orang dengan paparan virus ini juga dapat menyebabkan kesulitan bernapas hingga kematian. 

Polio atau Poliomyelitis dapat dialami oleh siapapun, namun umumnya sering terjadi pada anak balita atau anak usia dibawah 5 tahun yang belum menjalani imunisasi polio, selain kelumpuhan permanen polio juga dapat menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan yang menyebabkan penderitanya kesulitan dalam bernapas.

Ilustrasi: Disabilitas

Poliomyelitis (Virus Polio)

Virus polio adalah virus yang termasuk kedalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi pada usus dan dan keluar melalui Feces atau tinja. Virus ini memiliki 3 Strain, yaitu Strain-1 (Brunhile), Strain-2 (Lansig), Strain-3 (Leon), termasuk Family Picornaviridae. penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada Cornu Anterior dari sumsum tulang belakang akibat dari infeksi virus dengan kata lain Virus polio dapat menyebabkan kelumpuhan atau cacat seumur hidup.

Ada beberapa jenis virus polio yang di temukan dapat berupa virus polio vaksin/ sabin, virus polio liar atau WPV (Wild Poliovirus) dan VDPV (Vaccin Derived Poliovirus). VDPV merupakan virus polio vaksin atau sabin yang mengalami mutasi dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

VDPV (Vaccin Derived Poliovirus) dikalrifikasikan kedalam 3 kategori yaitu: 

  1. Immunodeficient-related VDPV (iVDPV) berasal dari pasien immunodefisiensi.
  2. Circulating VDPV( cVDPV) ketika ada bukti transmisi orang ke dalam masyarakat.
  3. Ambiguous VDPV (aVDPV) Apabila tidak dapat di klasifikasikan sebagai cVDPV atau iVDPV.
Penetapan jenis yang dimaksud, di tentukan berdasarkan poemeriksaan laboratorium. Identifikasi VDPV berdasarkan tingkat perbedaan dari strain virus OPV. Virus polio dikategorikan sebagai VDPV apabila terdapat perbedaan lebih dari 1% (>10 perubahan Neukleotida) untuk virus jenis 1 dan 3. Sedangkan virus jenis 2 apabila terdapat perbedaan lebih 0.6 % (>6 perubahan Neukleotida)

Pada awal abad ke-20 polio menjadi penyakit yang paling ditakuti di negara negara industri, melumpuhkan ratusan ribuan anak pada setiap tahun. Pada tahun 1950an dan 1960an penyakit ini mulai terkendali dan praktis dihilang kan sebagai masalah kesehatan masyarakat di negara negara industri.hal ini terjadi setelah pengenalan vaksin yang efektif.

Penyebab dan Faktor Risiko Polio

Penyakit yang disebabkan oleh virus polio biasanya ditularkan melalui kontak langsung atau konsumsi air dan makanan yang telah terkontaminasi dengan feces yang mengandung virus tersebut. Meskipun tidak ada gejala, pengindap penyakit ini tetap bisa menularkan ke orang lain.

Orang yang memiliki risiko tinggi terpapar penyakit ini adalah:

  1. Orang yang tinggal di suatu daerah dengan sanitasi yang buruk dengan kesulitan mengakses air mengalir dan bersih
  2. Ibu hamil 
  3. Tingkat kekebalan tubuh yang lemah seperti orang dengan + HIV
  4. Anak-anak yang tidak di vaksinasi
  5. Merawat anggota keluarga dengan kasus polio
  6. Tenaga kesehatan yang menangani pasien dengan kasus polio
  7. Melakukan perjalanan ke daerah yang pernah mengalami KLB dengan kasus polio

Gejala Polio

Sebagian besar penderita tidak menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi polio, hal ini dikarenakan virus polio awalnya hanya memiliki sedikit gejala, bahkan tidak menimbulkan gejala sama sekali, namun penderita tersebut tetap dapat menyebarkan virus dan menyebabkan infeksi ke orang lain.

Gejala penderita polio di bagi menjadi dua, yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan ( nonParalisis ) dan polio yang menyebabkan kelumpuhan ( Paralisis ). dr. Ni Made Chandra Mayasari M. Biomed, Sp.A dalam program e-Life yang dikutip dari situs berita kesehatan DetikHealth mengungkapkan bahwa gejala infeksi berat yang menyerang saraf bisa mengalami kelumpuhan disebuut dengan istilah paralityc atau paralisis, sedangkan gelajala yang tidak sampai menyebabkan kelumpuhan disebut dengan nonparalisis.

Adapun klasifikasi dari gejalanya sebagai berikut:

Polio NonParalisis

Gejala ini mncul 6-20 hari sejak terpapar virus dan bersifat ringan.Gejala ini berlangsung selama 1-10 hari dan akan menghilang dengan sendirinya, gejalanya adalah:
  1. Demam 
  2. Sakit kepala 
  3. Radang tenggorokan 
  4. Muntah 
  5. Otot terasa lemah 
  6. Kekakuan dibagian leher dan punggung 
  7. Nyeri pada bagian tungkai atau tangan  

Polio Paralisis

Gejala ini merupakan gejala yang berbahaya karena dapat menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen, gejala awal pada polio paralisis sama dengan nonparalisi, namun dalam 1 minggu akan muncul gelaja yang berupa:

  1. Hilangnya reflek tubuh 
  2. Ketegangan otot yang terasa nyeri
  3. Tungkai atau lengan terasa lemah
 Meskipun jarang terjadi, polio paralisis dapat menyebabkan kelumpuhan dengan sangat cepat, bahkan dalam hitungan jam setelah terinfeksi, oleh sebab itu tindakan medis sangat diperlukan sesegera mungkin

Sumber:

Allodokter, 2022. Polio. [Online] Available at: https://www.alodokter.com/polio [Accessed 28 November 2022].

detikHealth, 2022. Apa Bedanya Polio Paralisis dan Non Paralisis? Berikut Penjelasannya. [Online] Available at: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6433728/apa-bedanya-polio-paralisis-dan-non-paralisis-berikut-penjelasannya [Accessed 1 Desember 2022].

Dinkes Prov DKI Jakarta, 2022. POLIO, MENGAPA BERBAHAYA?. [Online] Available at: https://dinkes.jakarta.go.id/berita/read/polio-mengapa-berbahaya [Accessed 29 November 2022].

Halodoc, 2022. Polio. [Online] Available at: https://www.halodoc.com/kesehatan/polio [Accessed 28 November 2022].

Kemenkes, n.d. Poliomyelitis (Penyakit Virus Polio). [Online] Available at: https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/poliomyelitis-penyakit-virus-polio/ [Accessed 28 November 2022].

Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)