Prosedur Pemeriksaan Tanda Vital: Pemeriksaan Suhu Tubuh Pasien

Hadi M Assegaf
0

 

perawat melakukan pemeriksaan suhu tubuh pasien menggunakan termometer digital

Pengertian Pemeriksaan Suhu Tubuh

Pemeriksaan suhu tubuh adalah bagian dari pemeriksaan tanda vital yang bertujuan untuk mengetahui keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan panas yang dikeluarkan oleh tubuh. Pemeriksaan ini membantu tenaga kesehatan mendeteksi adanya gangguan seperti demam, hipotermia, atau infeksi.

Suhu tubuh normal orang dewasa berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Perubahan kecil bisa menjadi petunjuk penting terhadap kondisi kesehatan seseorang.

Tujuan Pemeriksaan Suhu Tubuh

  1. Menilai kondisi kesehatan umum pasien.
  2. Mendeteksi adanya peningkatan atau penurunan suhu tubuh.
  3. Memantau efektivitas pengobatan pada pasien demam atau hipotermia.
  4. Menentukan langkah tindak lanjut dalam asuhan keperawatan.

Alat dan Bahan 

  1. Termometer (digital, air raksa, atau inframerah)
  2. Tisu atau kapas alkohol untuk desinfeksi
  3. Buku catatan hasil pemeriksaan atau lembar observasi
  4. Sarung tangan bersih

Prosedur Pemeriksaan Suhu Tubuh

  1. Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan pemeriksaan secara singkat dan sopan
  2. Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer untuk mencegah kontaminasi silang atau infeksi nosokomial (antara petugas dengan pasien)
  3. Gunakan alat pelindung diri (APD) seperlunya, seperti sarung tangan bersih.
  4. Pastikan pasien dalam posisi nyaman, duduk atau berbaring sesuai lokasi pemeriksaan.
  5. Turunkan suhu dibawah angka normal terlebih dahulu jika menggunakan termometer manual / air raksa
  6. Tempatkan termometer pada lokasi sesuai dengan jenis pemeriksaan (Oral, Aksila dan Rektal)
  7. Angkat kembali termometer tersebut dan baca hasilnya
  8. Lakukan pencatatan hasil dari pemeriksaan tersebut
  9. Bersihkan alat
  10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

Pemeriksaan suhu yang dilakukan berdasarkan lokasi:

  • Oral (mulut): tempatkan termometer di bawah lidah, minta pasien menutup mulut selama ±1 menit.
  • Aksila (ketiak): keringkan ketiak, letakkan termometer, tunggu 3–5 menit.
  • Rektal (anus): oleskan pelumas, masukkan ujung termometer ±2–3 cm selama ±2 menit (biasanya untuk bayi).
  • Telinga (timpanik): arahkan sensor ke saluran telinga dan baca hasil setelah bunyi “beep”.

Catatan Penting

  • Hindari pemeriksaan oral pada pasien yang baru minum air panas atau dingin.
  • Gunakan jenis termometer sesuai kelompok usia dan kondisi pasien.
  • Lakukan pemeriksaan suhu tubuh secara berkala untuk memantau perubahan klinis.
  • Baca hasil pada skala termometer.
  • Catat hasil dengan satuan °C.
  • Bersihkan alat sesuai prosedur 
  • menjaga kebersihan diri dengan cara mencuci tangan setiap akan melakukan atau sesudah melakukan tindakan, untuk mencegah kontaminasi atau penularan infeksi kepada pasien

Sumber:

  • Potter, P.A., & Perry, A.G. (2017). Fundamentals of Nursing (9th ed.). Elsevier.
  • NANDA International. (2021). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2021-2023.


Post a Comment

0 Comments

Post a Comment (0)
3/related/default